Selasa, 24 Mei 2011

KEWIRAUSAHAAN

Kisah Itan dan Urub

Ada dua orang sahabat yakni urub dan itan. Urub memilih menjadi pemburu dan itan memilih menjadi petani .penggarap.Kehidupan itan berlangsung dengan baik dan tenang. Setiap pagi pergi keladang, penghasilan cukup. Jika aturan dan prosedur kerja diikutinya, ia yakin jabatan dan penghasilan akan bertambah baik. Dalam keluarganya Itan sangat disegani karena punya status dan pekerjaan yang tetap Urub mempunyai kehidupan yang tak pasti, kadang binatang buruan di dapatnya kadangkala tidak dan pulang dengan tangan hampa. Terkadang urub di cemooh karena terlalu mengambil resiko. Namun urub yakin bahwa suatu saat ia akan berhasil. Setiap malam hari ia membersihkan senapan yang akan di pakainya besok. Setiap bangun pagi ia menyusun rencana perjalanan dan rute yang akan ditempuhnya. Urub selalu berusaha meningkatkan kemampuannya. Tak lupa ia selalu berdoa akan diberi rezeki.
Urub dan Itan saling mengunjungi dan bertukar cerita pengalaman. Awalnya kehidupan itan sangat menjanjikan. Walaupun jabatannya semakin meningkat dari lubuk hatinya Itan mulai bosan dan kehilangan semangat dengan rutinitas. Tak jarang ia selalu berangkat dengan kebosanan dan bergembira ketika hari libur tiba . Sebaliknya kehidupan itan mulai membaik. Keahliannya semakin meningkat. Binatang buruannya semakin banyak Seiring dengan waktu, Itan mulai sakit-sakitan dan tambah kehilangan semangat untuk bekerja. Hatinya gundah gulana. Ia ingin bekerja dan berganti profesi seperti urub. Atas desakan istrinya itan bertanya kepada urub. Apa rahasia suksesnya. Mendengar hal itu Urub tersenyum dan berkata : “Wahai Sahabatku, percuma engkau menjadi pemburu kalau mentalmu tetap seorang petani yang buruk” dengarkan ceritaku ini Alkisah ada seekor tikus yang sudah sangat bosan karena sering dikejar kucing, akhirnya ia berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi kucing. Doanya si tikus dikabulkan ia menjadi seekor kucing.

Kebahagiannya tak lama, karena si kucing ternyata sering dikejar Anjing. Tikus tadipun berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi Anjing. Sekali lagi Doanya si tikus dikabulkan ia menjadi seekor Anjing. Kebahagiannya ini juga tak lama, karena si Anjing ternyata sering di lempari oleh anak-anak. Tikus tadipun berdoa kepada Tuhan agar dirubah menjadi anak-anak. Akhirnya Tuhan berkata, percuma kurubah dirimu kalau mentalmu tetap seekor tikus, akhirnya ia kembali menjadi seekor tikus.
Intisari

Berdasarkan ilustrasi cerita persahabatan Intan dan Urub dapat disimpulkan bahwa skil dan mental merupakan kunci sukses untuk meraih sebuah kesuksesan yang berkesinambungan. Tetapi yang perlu diingat kesusksesan tidak bisa didapat secara instan tetapi membutuhkan suatu proses yang panjang dan kerja keras, berkaitan dengan ini diperlukan mental yang baik untuk menyikapi dan menyelsaikan permasalahan yang dihadapi serta sebisa mungkin untuk tidak berputus asa. Selanjutnya juga diperlukan ilmu, pengetahuan, dan pengamlaman baik dari diri sendiri maupun meneladani orang lain.

Ilustrasi Intan yang bekerja sebagai petani penggarap yang sukses pada awal mulanya menggambarkan sebagai pekerja perusahaan atau karyawan sedangkan urub yang bekerja sebagai pemburu mengambarkan sebagai wirausahawan. Pada awalnya Intan meraih kesuksesan tetapi selanjutnya ia mulai merasa bosan sehingga bekerja kurang semangat ditambah lagi pada suatu ketika lading tempat Intan bekerja diserang oleh hama sehingga produksi tanamannya menurun drastis. Akibat dari kejadian tersebut terjadi PHK besar – besaran, tetapi Intan tidak ikut di PHK karena mempunyai skill yang bagus tetapi kehidupannya bertambah buruk disbanding sebelumnya. Berbeda dengan Urub, kehidupannya semakin hari semakin membaik hal ini terjadi karena Urub selalu merencanakan kegiatnnya setiap berburu, pantang menyerah dan semangat ketika buruan sepi, berlatih meningkatkan kemampuan berburu serta berdoa pada Tuhan.
Selain itu pengembangan perlu dilakukan, terutama membuat sesuatu yang berbeda atau cirri khas dan diinginkan oleh banyak orang namun masih sedikit atau bahkan belum ada yang memenuhinya. Oleh karena itu juga diperlukan kerja sama dengan orang lain guna mengevaluasi diri kita yang diwujudkan dari saran dan kritik orang tersebut, meneladani kesuksesan yang mungkin dicapai, dan saling membantu untuk sama – sama meraih kesuksesan. Untuk itu bergaul atau bersilatrurohmi sangat penting untuk dilakukan, jika ini dilakukan maka secara tidak langsung dapat menambah relasi yang suatu saat pasti dibutuhkan dan sebaliknya.

Selanjutnya jika keberhasilan sudah diperoleh maka perlu bersyukur kepada Tuhan YME, yang diwujudkan dalam doa dan perilakunya sehari – hari misalnya dengan hidup tidak berlebihan atau bersahaja meskipun sudah sukses, membantu orang yang membutuhkan, dan tidak sombong. Yang perlu diingat pekerjaan apapun pasti akan menghasilkan hasil yang bermanfaat jika dikerjakan dengan mentalitas yang baik dan menyukai pekerjaan tersebut.

1 komentar: